web analytics
Lahirnya FH UGM Cares

Lahirnya FH UGM Cares

BPPM MAHKAMAH Kurangnya rasa peduli dan pengetahuan tentang kesehatan mental di dunia kampus mendorong lahirnya FH UGM Cares. Sebuah entitas independen berupa grass root movement yang mengakar di kalangan mahasiswa. Menurut Bagus P Santosa – penggerak FH UGM Cares, banyak mahasiswa yang masih menganggap sepele masalah kesehatan mental.

“Kurasa kepedulian dan pengetahuan kita tentang kesehatan mental di dunia kampus terutama di FH itu kurang,” ujar Bagus (13/5). Padahal, kesehatan adalah suatu hal yang menyeluruh, tidak hanya fisik, namun juga mental dan sosial. Pendapat ini dikuatkan dengan pernyataan World Health Organization (WHO), kesehatan adalah kondisi fisik, mental, serta sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan.

Lebih lanjut, Bagus menuturkan bahwa kesehatan mental mahasiswa juga memiliki andil dalam performa akademik. Ia menuturkan, dalam proses belajar di kampus, mahasiswa harus memiliki kenyamanan. Baik itu kenyamanan akademik maupun mental.

“Untuk all out belajar di kampus itu gak cuman masalah kualitas akademik doang. kenyamanan mahasiwa belajar itu gak cuman fasilitas sarana prasarana. Tapi juga kenyamanan mental mereka (mahasiswa),” ungkap Bagus.

Dalam gerakannya, FH UGM cares tidak sendiri. Entitas Independen ini berkolaborasi dengan Law Career and Development Center (LCDC). Melalui salah satu biro LCDC – Biro  Konseling, semangat untuk peduli digodhog  dan dirancang. Bagus menyampaikan, salah satu peran dari FH UGM Cares adalah sebagai promotor dari Biro Konseling Mahasiswa LCDC.

Sejalan dengan itu, Mohammad Ibrahim – pengelola LCDC berkata pihaknya akan bekerja sama dengan FH UGM Cares terkait dengan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan mental.

“Kalau misalnya nanti ada kegiatan yang melibatkan atau terkait dengan psikologi, layanan psikologi, mental health awareness itu nanti kita kerjasama dengan FH UGM Cares,” tutur Ibrahim Rabu,  (15/5).

Bagus berharap, FH UGM Cares dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk dapat berbagi. “Menurutku a share is a care. Ketika kamu berbagi itu menunjukkan kamu peduli. Baik berbagi cerita atau berbagi informasi itu merupakan sebuah bentuk kepedulian,”

Reporter : Audra Ranatika, Savero, Faiz Al-Haq

Editor     : Parasurama

Leave a Reply

Your email address will not be published.