web analytics
Gejayan Memanggil: Sebuah Aksi Damai

Gejayan Memanggil: Sebuah Aksi Damai

BPPM MAHKAMAH — Pada 8 Mei 1998, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta turun ke Jalan Gejayan untuk menyuarakan turunnya Presiden Soeharto. Demonstrasi dari mahasiswa dibalas dengan tindakan represif dari aparat saat mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan IKIP Yogyakarta (saat ini UNY -red) berusaha bergabung dengan mahasiswa Universitas Gadjah Mada di Bundaran UGM. Seorang mahasiswa Universitas Sanata Dharma bernama Moses Gatotkaca ditemukan tewas di selatan Kampus 1 Sanata Dharma.

21 tahun kemudian, di jalan yang sama, ribuan mahasiswa Yogyakarta turun untuk menyuarakan keresahannya terhadap kondisi negara saat ini. Mereka menyuarakan tuntutan terkait beberapa masalah yang mengguncang negara ini pada waktu-waktu terakhir yaitu:

  1. Mendesak adanya penundaan untuk melakukan pembahasan ulang terhadap pasal-pasal yang bermasalah dalam RKUHP;
  2. Mendesak Pemerintah dan DPR untuk membatalkan revisi UU KPK;
  3. Menuntut Negara untuk mengusut dan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di wilayah Indonesia;
  4. Menolak pasal-pasal bermasalah dalam RUU Ketenagakerjaan dan RUU Pertanahan;
  5. Mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual;
  6. Mendorong proses demokratisasi di Indonesia dan menghentikan penangkapan aktivis di berbagai sektor.

Demonstrasi yang berlangsung dengan tertib dan tanpa membawa atribut organisasi tertentu ini berhasil menunjukan bahwa mahasiswa Yogyakarta dapar bersatu di saat-saat genting, terlepas dari latar belakang mereka.

#gejayanmemanggil
#reformasidikorupsi

30. Orator berpidato di atas mobil komando (23/9/2019)
« of 30 »

Reporter       : Selma, Raynal, Karen
Editor           : Alfina

Leave a Reply

Your email address will not be published.