web analytics
Negara Utopia

Negara Utopia

Lima abad yang silam seorang ahli bernama Thomas Morus dalam bukunya De Optimo Rei Publicae Statu Deque Nova Insula Utopiamenulis sebuah kisah negara dengan struktur pemertintah yang baik, masyarakat yang sejahtera di sebuah pulau antah berantah, di negeri antah berantah yang disebut Utopia. Apa yang di utarakan oleh Thomas Morus dalam roman kenegaraan tersebut sejatinya merupakan kritikan tajam terhadap kaum feodal, kaum bangsawan, dan ketidakadilan di Inggris pada masa itu.[1]

Melihat apa yang di gambarkan Thomas Morus dalam bukunya tersebut, rasa-rasanya bolehlah kita melihat ke negara kita sendiri, dengan lebih dari 13000 pulau, sumber daya alam yang melimpah, tanah yang subur bukankah itu semua sudah lebih dari cukup untuk menyebut negara ini sebuah negeri impian? Hanya saja pertanyaannya sekarang adalah mengapa justru di negeri yang kaya ini masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan? Lantash masih banyak anak-anak yang belum dapat menikmati pendidikan yang layak sebagaimana yang di amanatkan oleh Undang-Undang Dasar ? Bila berkaca pada apa yang ditulis oleh Thomas Morus tentu saja negara tersebut mempunyai struktur pemerintah yang baik, namun apabila di lihat kembali ke negara kita apa yang kita dapatkan? Kita mungkin mempunyai struktur pemerintah yang telah di atur dengan baik, hanya saja sedihlah rasanya melihat para pejabat-pejabat para elit yang memangku jabatan dalam struktur pemerintahan tersebut saling sikut saling menjatuhkan satu sama lainnya, belum lagi berapa banyak yang dari mereka kemudian menggunakan posisinya untuk mengeruk keuntungan pribadi dari kas negara.

Tapi sudahlah membicarakan sebuah keburukan memang tak akan pernah ada habisnya, yang harus kita lakukan sekarang adalah memberi solusi agar tidak berlarut-larut dalam masalah yang sama. Momentum pemilu dan hari Kebangkitan Nasional dapat kita jadikan tonggak awal untuk menata sebuah masa depan yang baik. Tentu kita semua berharap pemimpin yang terpilih akan menjalankan amanat rakyat bukan mandat partai, sehingga mampu mewujudkan negara utopia tersebut. Semoga.

 


[1] Soehino, S.H, Ilmu Negara, Edisi Ketiga, Cet Ketujuh, (Yogyakarta : Liberty, 2005), hal 75

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *