Tentang pagi
Pagi bening kuyup tertempa sendu
Mengulang rindu sebab tak ada mampu
Mimpinya merdu, sebab dia pelagu
Matanya menunggu, melantunkan guyu
Pagi tak menggugu
Tentang siang
Siang terhentak melanjutkan desah
Menunggu hening untuk menyerah
Imajinya merajut benang kisah
Tawanya menuai gempita resah
Siang tak lelah
Tentang Senja
Senja meluruh ditelan cakrawala
Menguning menyibakkan rupa
Bibirnya merekah oleh luka
Tangannya penggal oleh paksa
Senja tak terjaga
Tentang malam
Malam menghambur dimuntahkan sunyi
Merona merah lalu hitam dengki
Telinganya sunyi merenggut angin
Kakinya janggal oleh perih
Malam tak pergi