Jogja Malam
Sore itu hujan deras
Tamparan keras bagi umatnya
Air mengalir cukup ganas
Jalanan sempit dihindarinya
Mobil mobil itu tetap melaju
Tanpa terlihat buru buru
Menanti malam yang kian syahdu
Obat sewindu yang penuh sembilu
Dibukanya kaca jendela
Dingin udara makin terasa
Rintik hujan masih tersisa
Nampaknya langit masih berduka
Sampailah ia di tengah kota
Sorot lampu menyala nyala
Berbaris rapi kanan dan kiri
Mobil itu tak bisa lari
Bel berdering ramai menyapa
Seolah olah saling berlomba
Si pengemudi tetap bahagia
Meski cuaca tak dipihaknya
Senja pun mulai datang
Suara adzan berkumandang
Bergegas mereka untuk menepi
Menemui panggilan sang ilahi
Kembali melaju mobil itu
Pengemudinya mulai sayu
Ia hanya merindu
Jogja malam seperti dulu
Hujan tak jua menyudahi
Mobil itu lalu pergi
Sebuah angkringan ia hampiri
Sejenak nikmati secangkir kopi
Haru biru kotaku ini
Terus dinanti tuk jadi saksi
Pada mereka yang ingin berbagi
Pada mereka yang ingin kembali
Pesan untuk Mimpi
Terik matahari yang menyengat
Seakan membuatku terus mengingat
Tentang seberapa jauh aku melangkah
Menjalani hari yang tak luput dengan keluh kesah
Ingatanku belum melemah
Hingga kini aku pun belum menyerah
Mencoba terus mengumpulkan gairah
Juga berlari menahan amarah
Aku masih menginginkannya
Entah kapan aku bisa merelakannya
Mungkin aku kurang bersyukur
Tak hiraukan yang nampak di depan mata
Mencari yang tak tentu jadi nyata
Aku memang punya mimpi
Tanpa lelah kukejar tiada henti
Ingin tiba saatnya nanti
Bahagia datang menghampiri
Namun perlahan aku tersadar
Harapanku mulai memudar
Rasanya aku tak sabar
Hati ini terkadang gusar
Bukan penat yang jadi alasan
Hanya melihat realita kehidupan
Teruslah melangkah ke depan
Hingga waktu yang mengatakan
Kepadamu aku berpesan
Jika nanti akhirnya pergi
Hanya bisa ku berserah diri
Namun jika kamu kembali
Mungkin itu jawaban penantian selama ini
Oleh Afi