web analytics
Mata Najwa X Universitas Gadjah Mada: 3 Bacapres Bicara Gagasan

Mata Najwa X Universitas Gadjah Mada: 3 Bacapres Bicara Gagasan

Acara “3 Bacapres Bicara Gagasan” di Mata Najwa on Stage, merupakan wadah bagi 3 bakal calon presiden (Bacapres) yang telah menyatakan dirinya untuk bicara mengenai gagasan yang akan mereka bawa. Acara yang diselenggarakan pada hari Selasa, 19 September 2023 di Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada tersebut berkolaborasi dengan Mata Najwa, Fisipol UGM, dan Fakultas Kehutanan UGM. Pertama kali, semenjak sekitar 40 tahun semenjak dialog politik tidak diperbolehkan masuk ke lingkungan kampus

Acara dibuka dengan penampilan dari Mitty Zasia yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua Redaksi Narasi yang memberikan sedikit campaign bahwa generasi muda merupakan suara penentu pemilu 2024, yakni berkontribusi 60% dari keseluruhan suara. Serta sambutan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ova Emilia yang memberikan pesan kebangsaan. 

“Forum ini adalah forum kenal lebih jauh, dan teman-temanlah yang berhak bertanya dan menentukan apa ide yang ingin teman-teman ingin ketahui untuk memantapkan pilihan teman-teman nanti pada 14 Februari 2024,” ucap Najwa Shihab.

Kegiatan ini dinilai penting karena selama ini masyarakat hanya disuguhi bongkar pasang koalisi dan isu-isu dari tiap Bacapres yang digoreng-goreng sedemikian rupa sehingga masyarakat tidak mengetahui tentang apa isi kepala dan gagasan yang akan dibawa oleh calon RI 1. Dibawakan secara langsung oleh Najwa Shihab, menambah euphoria dan antusiasme audiens.

Acara dibagi ke dalam tiga sesi, tiap bacapres memiliki sesinya tersendiri untuk menyampaikan gagasannya. Dibuka dengan Bacapres Anies, dilanjutkan dengan Bacapres Ganjar, dan ditutup dengan Bacapres Prabowo. Dalam tiap sesi, bacapres akan diminta untuk bicara tentang gagasannya selama 10 menit (spill gagasan), dilanjut dengan membahas isu yang akan diangkat berdasarkan polling terbanyak dari audiens, serta pada sesi akhir terdapat QnA dan refleksi. 

#1 Anies

Anies Rasyid Baswedan, dari koalisi perubahan untuk persatuan, tampil sebagai Bacapres pertama dalam rangkaian acara “3 Bacapres Bicara Gagasan.” 

“Kami menginginkan dan kami merencanakan agar akses pada fasilitas dasar setara. Fasilitas tersebut meliputi kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan yang setara, serta penegakan hukum,  yang akan mengantarkan Indonesia ke tahap take off,” ucap Anies.

Dalam sesi spill gagasan, Anies banyak berbicara mengenai keadilan dan kesetaraan, Anies seolah menggaris bawahi bahwa keadilan sosial di semua sektor merupakan suatu hal utama yang akan Ia angkat jika nantinya terpilih menjadi presiden Republik Indonesia. Tak hanya mengenai keadilan, Anies juga menyatakan akan melakukan peningkatan kualitas manusia. Penghapusan mafia dalam sektor industri pertanian dan pangan, serta meningkatkan dan menguatkan regulasi negara sebagai cerminan negara Rule of Law

Setelah spill gagasan, Najwa Shihab membuka Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Anies Baswedan dan bertanya terkait skema pembiayaan yang digunakan saat melakukan kampanye. 

“Bukan mengumpulkan dana, tapi melakukan fundraising,” jawab Anies. Fundraising di setiap daerah akan dilakukan oleh Anies dan koalisi untuk melakukan pembiayaan pada kegiatan kampanye yang akan dilakukan.  

Selanjutnya, perbincangan dilakukan dengan melihat tentang topik apa yang akan dibahas berdasarkan hasil polling dari pilihan topik yang tersedia. Topik pertama yang diangkat adalah korupsi dan penegakan hukum. 

“Akan Anda apakan polisi kalau Anda dapat kekuasaan?” tanya Najwa, dalam topik bahasan pertama.

Dari pertanyaan tersebut, Anies menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan lembaga kepolisian yang akuntabel, transparan, dan bersih. Oleh karena itu, Anies akan memperbaiki mekanisme akuntabilitas dalam lembaga kepolisian. Dalam hal anggota polisi bermasalah harus menjadi subjek yang wajib diperiksa. Pelibatan publik di dalam pengawasan kepolisian juga dapat turut dilakukan. Anies menegaskan bahwa kata kunci kaitannya dengan topik kepolisian adalah transparansi akuntabilitas.

Selanjutnya, mengenai korupsi, Najwa bertanya mengenai lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi lembaga di bawah eksekutif melalui revisi Undang-Undang (UU) KPK. 

“KPK harus lebih independen lagi. KPK juga harus lebih diawasi,” tegas Anies. Dalam hal ini Anies sepakat bahwa KPK harus kembali menjadi lembaga independen dengan regulasi mengenai pengawasan juga harus lebih ketat.

Topik bahasan selanjutnya adalah mengenai lapangan pekerjaan. Pada bahasan ini lebih ditekankan kepada agenda prioritas lapangan pekerjaan yang akan Bacapres Anies usung.

Dalam agenda prioritas lapangan pekerjaan, Anies mengawali dengan keadaan saat ini yang dinilai rumit dalam hal pemberian izin oleh Pemerintah untuk membuka usaha online dengan alasan, pasar online bukan merupakan zona usaha. Namun, satu gagasan diberikan Bacapres Anies dengan nantinya akan melakukan IUMK, seperti yang sebelumnya telah diterapkan di DKI Jakarta, sehingga UMKM dapat berjualan online dengan memiliki IUMK dan NPWP.

Memasuki sesi berikutnya yakni QnA, turut dibahas mengenai topik kebebasan berpendapat dan konflik di Rempang. Dalam konflik Rempang, Anies lebih condong untuk melihat dari sisi kebijakan strategis dan RPJP serta RPJMN.

Di sesi refleksi, Bacapres Anies diminta untuk berdiri dihadapan cermin utuk melakukan refleksi singkat. Dalam sesi ini, Anies bercerita tentang masa lalunya di UGM dan harapan ketika menjadi seorang pemimpin. 

#2 Ganjar

Sesi kedua, Bacapres Ganjar Pranowo, dimulai dengan spill gagasan selama 10 menit. Pada sesi ini, Ganjar berbicara mengenai 6 pilar transformasi, 3 fondasi, serta 7 strategi sebagai dasar cita-cita yang akan  dilakukannya ketika nantinya menjabat sebagai presiden. 

Selanjutnya, tanya jawab dipandu oleh Najwa Shihab yang diawali dengan isu terbaru Ganjar dalam tayangan adzan di salah satu stasiun TV milik ketua umum partai yang berada dalam koalisi Ganjar Pranowo sehingga banyak yang menduga jika Ganjar sedang melakukan politik identitas.

“MNC punya tim kreatif, kemudian ngajak saya, dan mereka punya kepentingan sendiri,” jawab Ganjar. Dalam hal ini, Ganjar menyatakan bahwa dirinya tidak melakukan politik identitas dan hanya memenuhi undangan dari pihak MNC TV.

Selanjutnya, seperti Bacapres sebelumnya, Najwa Shihab membuka LHKPN milik Ganjar Pranowo dan bertanya tentang dari mana selanjutnya uang kampanye didapatkan. Dalam hal ini, Ganjar menyatakan bahwa Ia sedang tidak berjalan sendiri, ada partai yang turut serta melakukan pembiayaan.

Topik bahasan pertama yang akan dibahas berdasarkan polling tertinggi dari audience adalah korupsi dan penegakan hukum. Dalam topik bahasan ini, Najwa Shihab meminta pendapat Ganjar tentang ketua umum partai PDIP yang mengeluarkan statement bubarkan KPK. Menurut Ganjar, Ia akan mengembalikan KPK menjadi lembaga independen dan melakukan penguatan sekaligus revisi regulasi. 

Selanjutnya, untuk Lembaga Kepolisian, Ganjar akan melakukan penguatan, pembuatan tim reformasi kepolisian, partisipasi publik, dan akuntabilitas kepolisian.

Topik bahasan kedua adalah mengenai lapangan pekerjaan dan bagaimana agar lulusan-lulusan perguruan tinggi dapat terserap di dunia kerja. Dalam topik ini, Ganjar berusaha untuk melakukan perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan. Menurutnya, investasi merupakan salah satu kunci agar para mahasiswa dapat membuka usahanya sendiri agar dapat membuka banyak lapangan pekerjaan, serta dukungan melalui fasilitas yang baik.

Najwa Shihab selanjutnya menyinggung isu terbaru ucapan ganjar mengenai tenaga kerja asing (TKA) China. 

“kita usir tapi kamu bisa gantikan tidak?” tanya Ganjar kembali.

Jawaban klarifikasi Ganjar Pranowo seolah meragukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Bukan tanpa alasan, Ganjar menyatakan bahwa dalam tataran praktis masyarakat sudah diberi kesempatan melalui serangkaian tes untuk menggantikan TKA  namun hasilnya tidak lolos. 

“Memang perlu diragukan. Makanya saya bicara vokasi mesti disiapkan, infrastruktur pendidikan disiapkan, anggaran ditambah, guru pengajar diberikan penghasilan yang baik,” ucap Ganjar.

Dalam sesi QnA turut dibahas mengenai berbagai topik mulai dari pembahasan soal UU Desa, pemberlakuan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang menyebabkan biaya pendidikan di universitas sangat tinggi, hingga Presiden Boneka

Dalam isu PTNBH, Ganjar berencana akan mengubah sistem pendidikan menjadi sistem Pendidikan yang berkeadilan dengan tetap mempertahankan kebijakan PTN BH. 

Adapun tanggapan Ganjar terkait isu Presiden Boneka adalah bahwa, “Presiden adalah presiden, presiden adalah orang yg disumpah untuk menjalankan konstitusi dan presiden memiliki independensi. Tidak akan ada yang berubah apabila kita tidak terjun sendiri ke sistem (ke partai politik),” ujar Ganjar.

Selanjutnya, dalam sesi refleksi Ganjar berpesan kepada dirinya sendiri.

“Kalau soal jabatan, Njar. Jangan pernah kamu kejar, kalau itu takdirmu maka laksanakan dengan baik, jangan pernah korupsi, Bismillahirrahmanirrahim,” ucap Ganjar di depan cermin.

#3 Prabowo

Selanjutnya, sesi ketiga adalah Bacapres Prabowo Subianto dari koalisi Indonesia Maju. Dalam spill gagasan selama 10 menit, Prabowo berbicara mengenai strategi transformasi bangsa dalam menuju Indonesia emas 2045. Strategi tersebut, kemudian dijabarkan dalam 17 program yang diinisiasi bersama dengan lebih dari 70 expert di bidangnya. Beberapa diantaranya yakni mencapai swasembada pangan, pemberantasan kemiskinan, pemberantasan korupsi, swasembada air, penyempurnaan keuangan negara, ketersediaan pupuk pestisida langsung ke petani, hilirisasi dan industrialisasi, pemberantasan narkoba, pemberdayaan UMKM, persuasi hukum, ekonomi kreatif, serta memberi makan siang dan susu gratis di sekolah.

Sebagai pemantik, Nazwa kemudian melontarkan topik mengenai politik uang kepada Prabowo. Pasalnya, beberapa waktu lalu, salah satu ketua partai dari koalisi Indonesia Maju memberikan uang secara cuma-cuma kepada nelayan. Dalam isu ini Prabowo dengan jelas mengatakan bahwa ketua partai tersebut merupakan orang yang suka sedekah dan bukan merupakan caleg, cagub, maupun capres.

“Ikuti hatimu, kalau tidak suka PAN, jangan pilih,” pungkas Prabowo. Sekali lagi Prabowo menegaskan bahwa pilihan harus berdasar hati nurani masing-masing terlepas dari adanya terkait dugaan politik uang, masyarakat boleh mengambil uang tersebut jika sangat membutuhkan, tetapi tetap pada hati nuraninya masing-masing. 

LHKPN Prabowo pun turut dibuka dalam sesi ini. Prabowo memiliki harta kekayaan tertinggi diantara 2 Bacapres lainnya dengan kekayaan mencapai Rp2,04 T. Prabowo mengungkapkan bahwa sebagian besar asetnya merupakan aset tidak bergerak. Bahkan, Ia juga sempat menjual aset-asetnya untuk biaya partai.

Topik bahasan pertama dibuka dengan topik korupsi dan penegakan hukum. Ditanya mengenai 2 kader Caleg Partai Gerindra yang merupakan eks narapidana koruptor, Prabowo menjawab dengan tegas bahwa kedua nama tersebut telah dicoret dari pencalonannya sebagai Caleg. Prabowo juga berbicara mengenai bagaimana penegakan hukum yang tepat bagi koruptor. Baginya, untuk saat ini apa yang menjadi hukuman bagi koruptor dirasa sudah cukup memberi efek jera dengan penyitaan aset dan pemiskinan pelaku.

“Mulai dengan sistem yang dibuat, menaikkan gaji 8%, disiapkan rumah sakit, dana pensiun, sekolah dengan kemampuan akademis. Pengawasan dari BPK, BPKP, dan KPK yang aktif,” jawab Prabowo atas persoalan mengenai solusi untuk mengatasi korupsi di Indonesia.

Penilaian Prabowo sendiri tentang KPK, Prabowo melihat dari masyarakat yang menilai KPK sangat bermanfaat. Tentang berpindahnya KPK menjadi lembaga eksekutif, Prabowo akan mengundang pakar-pakar hukum untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa.

Tentang penilaian Prabowo soal kebebasan berpendapat di Indonesia saat ini, Prabowo memberikan nilai 8. Dan soal pasal penghinaan dalam presiden dalam KUHP dan beberapa pasal karet dalam UU ITE Prabowo akan belajar dan akan membuat UU tersebut menjadi lebih baik.

Dalam sesi QnA Prabowo banyak ditanya mengenai transformasi bangsa yang di dalamnya terdapat polarisasi serta tentang rencana hilirisasi yang akan dilakukannya. 

Mengenai transformasi bangsa, Prabowo menegaskan tentang pentingnya program untuk pemberantasan kemiskinan sebagai akar persoalan bangsa ini. Perbaikan gizi, peningkatan penghasilan masyarakat dan pendidikan berupa sekolah dan guru-guru yang unggul serta menghilangkan permusuhan yang ada dalam polarisasi masyarakat. 

Terkait komitmen Prabowo mengenai hilirisasi, swasembada pangan serta swasembada air, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia butuh pendanaan dan ahli-ahli terbaik serta penting adanya research and development untuk melakukan kegiatan tersebut. 

“Kita butuh pendanaan, transformasi bangsa, kita perlu menghimpun kekuatan ekonomi kita, sistem harus diperbaiki supaya ada peluang litbang, sekolah, universitas, dan sebagainya. Uang adalah alat kita untuk mengejar ketertinggalan,” Ucap Prabowo. 

Pertanyaan selanjutnya, adalah soal Pendidikan, PTN BH, serta kebebasan berpendapat. Dalam hal ini, Prabowo mengungkapkan bahwa, Pendidikan adalah kunci dari suatu bangsa. Prabowo juga turut berbicara soal Filosofi Ekonomi Pancasila dan Universitas Pertahanan  dengan sistem seleksi hanya melalui persyaratan akademis. Prabowo juga menambahkan bahwa sekolah unggul terintegrasi akan hadir di setiap kabupaten di seluruh Indonesia.

Mengenai jaminan kebebasan berpendapat, Prabowo mengungkapkan bahwa kebebasan berpendapat merupakan hak asasi paling penting. Namun, tidak boleh digunakan untuk mengujarkan kebencian dan yang terpenting adalah masyarakat Indonesia harus selalu hidup rukun.

“Tidak ada kemakmuran tanpa kedamaian,” pungkas Prabowo.

Prabowo tidak luput dari pertanyaan lain mengenai implementasi sila pertama Pancasila. Dalam hal itu, Prabowo berbicara mengenai program politik yang harus didasari ekonomi Pancasila. Dimana harus memegang ekonomi yang religius serta asas kepemimpinan yaitu taqwa.

Mengenai adanya proses pendirian rumah ibadah yang sulit didirikan dan terkadang berhenti di aparat dalam proses perizinannya, Prabowo akan melakukan perbaikan yang akan dilakukan bertahap dengan para pakar serta mencari jalan terbaik terutama melalui pendidikan.

Dalam sesi refleksi, berbeda dengan dua Bacapres lainnya Prabowo justru tidak berbicara di depan cermin dan hanya memberikan hormat tanpa sepatah katapun. Disamping cermin tersebut, Prabowo berbicara mengenai masa lalunya yang kerap kali mendapatkan ejekan pada saat mengenyam pendidikan perihal suku bangsanya. Selain itu, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia harus bisa menjadi negara yang terhormat, tidak ada kemiskinan, dan dapat berdiri di atas kaki sendiri. 

Reporter: Alfi, Chelsea, Annas

Penulis: Alfi, Chelsea, Annas

Penyunting: Yogi

Leave a Reply

Your email address will not be published.