Yogyakarta, 29 November 2024 – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya terhadap aksesibilitas dan inklusivitas di lingkungan kampus melalui UKM Peduli Difabel. Organisasi Kemahasiswaan ini berfokus pada upaya advokasi terhadap hak-hak difabel, guna membangun suatu lingkungan yang ramah, setara, dan inklusif bagi semua. Dalam konteks lingkungan kampus sendiri, melalui jejaring aspirasi dari teman-teman difabel, Peduli Difabel terus berupaya menciptakan perubahan progresif di tengah komunitas akademik UGM.
Harmoni Inklusi: Simfoni Elysian, Harmoni Kisah Abadi
Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember, UKM Peduli Difabel menggelar program kerja tahunan berupa acara bertajuk “Harmoni Inklusi”. Untuk tahun ini sendiri, acara ini mengusung tema “Simfoni Elysian: Harmoni Kisah Abadi” yang dilatarbelakangi dari istilah Elysian, yang kerap digunakan untuk menggambarkan kebahagiaan atau kesenangan. Tema ini diharapkan agar rangkaian acara Harmoni Inklusi 2024 dapat menjadi serangkaian simfoni indah penuh kebahagiaan yang lekat di hati semua orang. Nama “Harmoni Inklusi” dipilih sebagai simbol harapan untuk mewujudkan keharmonisan di masyarakat.
“Nama ‘Harmoni Inklusi’ itu sendiri dipilih sebagai simbol harapan untuk mewujudkan keharmonisan di masyarakat,” jelas I Gusti Agung Ayu Diah Candra Maheswari (Gung Diah), seorang mahasiswa Fakultas Psikologi UGM yang merupakan anggota dari Departemen SLBM Peduli Difabel dan menjabat sebagai Ketua Harmoni Inklusi 2024 ketika ditanya oleh tim liputan BPPM Mahkamah FH UGM.
Acara Harmoni Inklusi terbagi menjadi dua rangkaian utama, yaitu pre-event (Jelajah Dunia Abadi) dan main event (Harmoni Dunia Abadi). Pre-event berlangsung sejak awal November lalu, dengan meliputi beberapa chapter sebagai berikut:
- “Prolog” – Perilisan tema resmi acara Harmoni Inklusi tahun ini.
- “Chapter 1: Suarakan Kisah Elysian” – Menampilkan kisah inspiratif Radit, seorang mahasiswa difabel UGM, dalam bentuk video di Instagram Harmoni Inklusi.
- “Chapter 2: Melodi Abadi Elysian” – Pembuatan cover lagu “Diri” karya Tulus menggunakan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia).
- “Chapter 3: Galeri Sang Legenda” – Sebuah pameran di Perpustakaan Pusat UGM pada 21-22 November, bekerja sama dengan komunitas disabilitas seperti Jogja Disability Art (JDA) dan Difabel Zone.
Puncak acara ada pada main event (Last Chapter) yang digelar pada tanggal 29 November 2024 kemarin, berlokasi di Selasar Barat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, acara dibuka dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Hymne Gadjah Mada”. Selama acara berlangsung, komitmen UKM Peduli Difabel terhadap inklusivitas dapat dilihat dari penyediaan Juru Bahasa Isyarat (JBI) untuk membantu menginterpretasikan penyampaian informasi dan/atau percakapan bagi Teman Tuli.
Main event dari acara Harmoni Inklusi 2024 terdiri atas berbagai macam kegiatan berupa Kelas Bahasa Isyarat (KBI) dan aktivitas seru bersama teman-teman dari Sekolah Luar Biasa (SLB), games, berbagai macam penampilan, dan penutup.
Di samping serangkaian kegiatan tersebut, di lokasi kegiatan terdapat pula berbagai tenant yang menjual berbagai macam produk menarik, salah satu di antaranya ialah tenant dari Komunitas Difabelzone yang memamerkan hasil produk kerajinan batik yang diciptakan oleh para anggotanya. Pengadaan tenant-tenant ini dimaksudkan untuk memberdayakan dan mempromosikan karya/produk hasil kreativitas teman-teman difabel.
Turut Belajar Bahasa Isyarat Dasar melalui KBI dan Bermain bersama Teman-teman SLB
KBI bersama Gerkatin
Melalui KBI dengan pemateri yang berasal dari Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia), para peserta acara yang dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil diajarkan mengenai hal-hal dasar seperti alfabet Bisindo, informasi singkat sehari-hari seperti nama dan asal daerah, dan kalimat-kalimat lainnya dalam bahasa isyarat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan komunikasi peserta dalam berinteraksi dengan teman-teman difabel.
Para panitia dan peserta bermain bersama teman-teman SLB
Selain KBI, Harmoni Inklusi juga turut mengundang dan melibatkan beberapa SLB, yakni SLB Yapenas dan SLB Karnnamanohara. Selama main event berlangsung, para peserta acara turut berinteraksi dan bermain dalam aktivitas yang menyenangkan bersama teman-teman SLB. Adapun Tujuan kehadiran teman-teman SLB adalah untuk memperluas dampak acara dan memberikan pengalaman yang inklusif bagi para peserta. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa inklusivitas bukan sekadar wacana, tetapi langkah konkret yang terus-menerus digalakkan.
Kesetaraan untuk Semua
Melalui Harmoni Inklusi, UKM Peduli Difabel ingin menyampaikan pesan bahwa Hari Disabilitas Internasional tidak hanya sekedar peringatan atau perayaan semata, melainkan juga sebagai momentum yang mengingatkan dan mendorong seluruh masyarakat untuk terjun langsung mewujudkan inklusivitas yang nyata dalam setiap lingkup kehidupan di masyakarat, bahwa setiap individu, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, memiliki hak yang sama untuk dihormati dan diterima.
“Aku, kamu, kita itu sama-sama setara. Jangan pernah takut untuk berinteraksi dengan teman-teman difabel,” tutup Gung Diah.
Rangkaian kegiatan dalam main event Harmoni Inklusi 2024 lantas ditutup dengan kemeriahan berbagai macam penampilan menarik dari teman-teman difabel dan band yang berasal dari Forum Musik Fisipol UGM.
Semoga dengan acara seperti Harmoni Inklusi, UGM dapat terus menjadi pelopor dalam menciptakan kampus yang benar-benar inklusif, di mana semua orang dapat merasa diterima dan dihargai tanpa memandang perbedaan.
Reporter: Bianca Aurelia dan Christantyna Ashley
Penulis: Bianca Aurelia dan Christantyna Ashley
Penyunting: Muhammad Annas