Aku amati dia
Dari lama, lama sekali
Dia duduk, tak selang waktu dia bangkit, lalu berdiri
Menarik napas dalam
Benar-benar dalam –seperti seluruh udara ingin dihirupnya–
Sepuluh detik setelahnya
Dia membuka mulut hendak berteriak
Berteriaklah dia,
Ingin dunia mendengar remuk redam isi otaknya,
Tapi dunia memilih diam
Dia menurunkan getaran frekuensi hingga tinggal berbicara,
Berbisik, kemudian seperti tinggal berdesir
Perlahan sunyi dan matanya menerawang untuk memilih
Bermimpi
Aku membaca dari kerlip cahaya matanya
Bermimpi, berharap,membayangkan,mengira, pada akhirnya termenung
Terjadi lagi
Binar itu hilang sempurna
Bersama waktu dia tenggelam dalam
Diam
Diam. Sungguh dia diam.
Aku menunggu apa kelak yang akan dia lakukan
Lama aku pusatkan atensiku padanya
Dia tak bergeming
Aku iba
Satu hal yang aku mengerti tentang dia
Dia telah menyerah
:3 speechless