web analytics

Dema Justicia: Panggung Sandiwara, Katanya Merdeka?

Jumat malam (19/8) Departemen Aksi dan Propaganda (Akspro) Dewan Mahasiswa Justicia Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) menggelar panggung sandiwara yang berjudul “Katanya Merdeka” di depan Gedung VII FH UGM. Pagelaran yang berlangsung selama tiga jam ini dikemas secara sederhana dan merakyat.

Acara ini digelar sebagai bentuk kesedihan mahasiswa FH UGM mengenai berbagai macam persoalan bangsa dalam rangka refleksi 71 tahun kemerdekaan Indonesia. Mahasiswa ingin menyuarakannya melalui pertunjukan seni ini. Pagelaran seni tersebut diisi oleh berbagai penampilan mulai dari permainan akustik, panggung sandiwara, serta berbagai lagu yang menggambarkan keadaan ironi bangsa ini.

Dilanjutkan oleh pembacaan puisi dari Tody Sasmitha yang membawakan syair “Sajak Sebatang Lisong”. Syair karangan W. S. Rendra tersebut  berisikan penentangan dan kritikan terhadap penguasa yang menindas dan ketidakadilan yang seakan tak pernah berakhir.

“Pembacaan puisi tadi mengajarkan kepada kita akan pentingnya berpikir kritis bagi siapapun,” ucap Tody. Lebih lanjut acara ini menampilkan permainan akustik dari Hanif Estungkara yang membawakan lagu “Kolam Susu” dengan sedikit improvisasi. Penampilan tersebut membawa pesan akan ironi negeri ini. Selain itu, Hanif juga membawakan lagu “Wakil Rakyat”. Selanjutnya acara lebih difokuskan kepada pembawaan puisi mengenai kesenjangan sosial yang diakibatkan oleh sistem kapitalis yang berujung pada ketidakadilan.

Penampilan terakhirlah yang paling banyak menarik perhatian pengunjung. Departemen Akspro berhasil memukau pengunjung dengan teaternya. Acara ditutup dengan menyanyikan lagu bersama.

(Abibhaskara)IMG_3502

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *