Perekonomian senantiasa bergerak dengan dinamis. Ditambah dengan kemudahan akses informasi di era digital, mustahil rasanya para entrepreneur muda dapat bertahan dengan sikap yang pasif dan apatis. Dalam hal ini, Personal Branding merupakan hal mendasar yang harus dimiliki oleh entrepreneur muda. Setidaknya itulah yang diungkapkan Henny Sukmawati dalam Workshop Digital Marketing yang diselenggarakan AIESEC UGM X STORYNESIA.
Minggu (20/1/19), AIESEC UGM bersama Storynesia mengadakan workshop dengan tema Digital Marketing. Bertempat di EDS Building UGM, workshop ini mengangkat sub-tema Personal Branding. Tak tanggung-tanggung, workshop yang menyasar para entrepreneur ini menghadirkan Henny Sukmawati sebagai keynote speaker. Henny yang merupakan Pendiri sekaligus Kepala PKBM Lifeway Yogyakarta menjabarkan betapa pentingnya personal branding dalam dunia bisnis.
“Personal branding yang kita bangun sekarang adalah fondasi untuk kesuksesan masa depan.”, ujar Henny. Ia menegaskan bahwa setiap orang yang ingin sukses, harus memikirkan personal branding-nya degan serius. Hal ini bukan tanpa alasan, Henny menjelaskan bahwa personal branding erat kaitannya dengan reputasi. Apabila personal branding seseorang itu baik, maka baiklah pula reputasinya.
Personal Branding Bukan Masalah Sepele
Menurut Henny, personal branding bukanlah sesuatu hal yang dapat dibentuk dalam semalam. Ia memaparkan bahwa normalnya butuh waktu 3 (tiga) tahun untuk dapat memiliki personal branding yang stabil. Lebih-lebih membangun personal branding juga memerlukan konsistensi pembentuknya.
Untuk membuat personal branding, Henny memaparkan langkah-langkah yang cukup sistematis. Langkah tersebut adalah, Specialization, Leadership, Personality, Distinctiveness, Visibility, Utility, Persistence, dan Good Will. Menurutnya langkah-langkah tersebut harus sesuai dengan visi atau arah gerak seseorang.
Tidak mudah memang. Namun kemudian, apabila seseorang telah berhasil membangun personal branding dengan baik, maka Ia akan dapat dengan mudah dikenali dan menjadi model masyarakat. Henny memberi contoh dengan gambar ayam goreng tepung. Menurutnya, dari berbagai brand yang ada, masyarakat umum tetap menyebut ayam goreng tepung sebagai ayam ‘Kentucky’.
Lebih lanjut, Henny menggarisbawahi 3 hal pokok yang mendasari personal branding. Hal tersebut yaitu, Values (nilai), Passion (kata hati), dan Trait (kepribadian). Dengan ketiga hal itu, orang akan dengan jelas menentukan arah gerak atau visinya. Henny menegaskan bahwa arah gerak seseorang harus dilandasi dengan integritas. Jangan sampai melangkah tanpa tujuan dan ngawur-ngawuran.
Hal yang kalah penting dari baiknya personal branding seseorang adalah keuntungan jangka panjangnya. Menurut Henny semakin baik personal branding seseorang maka semakin tinggi pula harapan suksesnya. Orang akan dengan mudah mendapat pekerjaan, mendapat kepuasan, bahkan mendapat relasi yang luas.
Personal Branding Tidak Dapat Dicuri
Sebagai makhluk sosial, wajar apabila manusia khususnya entrepreneur saling berbagi pandangan. Apalagi di era digital saat ini, pertukaran informasi menjadi semakin mudah. Henny berpendapat bahwa kemudahan yang ditawarkan saat ini harusnya dimanfaatkan dengan baik. Instagram misalnya, orang akan dengan mudah berbagi hal satu sama lain via beragam fiturnya. Hal tersebut tak terbatas pada orang yang saling mempromosikan diri.
Namun demikian, dengan orang yang saling berbagi ide dan pandangan, bukan tidak mungkin orang akan saling men’comot’ ide satu sama lain. Bahkan dalam taraf yang ekstrim hal ini sering berujung plagiarisme. Menariknya Rosalina Omega (CEO Inisago) berpendapat bahwa dengan values yang terdapat dalam personal branding seharusnya orang tak perlu takut.
Mega, begitu ia akrab disapa mengatakan bahwa orang bisa saja mencuri ide darinya, namun tidak dengan nilai yang ia miliki. Sejalan dengan pendapat Mega, Henny kembali menegaskan bahwa personal branding merupakan suatu hal yang otentik dan unik. Setiap orang yang berhasil membangun personal brandingnya akan memiliki ciri khasnya tersendiri.
Ah Personal Branding~ sebagai suatu hal yang sangat dasar, apakah Anda sudah mulai membangun personal branding baik?
(Faiz-Afi)