web analytics
Komitmen Wujudkan Kampus Sehat, FH UGM Luncurkan Wellness Center dan Health Promoting University (HPU) Fakultas Hukum

Komitmen Wujudkan Kampus Sehat, FH UGM Luncurkan Wellness Center dan Health Promoting University (HPU) Fakultas Hukum

“Orang yang aktivitas fisiknya bagus itu kesehatan jiwanya juga mengikuti (men sana in corpore sano),” kata Yayi Suryo Prabandari, Ketua Health Promoting University (HPU) Universitas Gadjah Mada.

 

Health Promoting University (HPU) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seminar dengan tajuk “Health Promoting University Menuju Kampus Sehat” pada Jumat (23/9) di Auditorium Gedung B Fakultas Hukum UGM. Seminar ini sekaligus menjadi ajang peluncuran Wellness Center dan HPU FH UGM, serta menjadi titik awal langkah HPU FH UGM untuk mewujudkan lingkungan kampus yang sehat. 

Seminar ini diisi oleh tiga pembicara, yaitu: Yayi Suryo Prabandari (Ketua HPU UGM), Fatwa Sari Tetra Dei (Koordinator Kelompok Kerja Literasi Kesehatan HPU UGM), dan Almonika Cindy Fatika Sari (Penanggung jawab HPU FH UGM).

Konsep universitas sehat sudah muncul sejak tahun 1986 melalui The Ottawa Charter for Health Promotion. Namun, konsep tersebut baru berkembang di tahun 1994-1995 melalui pengembangan kampus sehat di Eropa, Amerika, dan Kanada. HPU di UGM sendiri mengadopsi konsepsi Asian University Network yang menyepakati tiga aspek untuk mewujudkan kampus sehat, yakni: Sistem dan Infrastruktur; bidang tematik; dan area promosi kesehatan.

Tak hanya kesehatan fisik saja, HPU juga mengupayakan kehidupan kampus yang melek kesehatan mental. “Sehat itu adalah keadaan kesejahteraan, baik fisik, mental, jiwa, dan sosial. Tidak hanya bebas dari sakit dan kecacatan,” ujar Yayi. 

Kesehatan yang terganggu oleh penyakit dapat mempengaruhi produktivitas seseorang. “(Penyakit) Ini bisa menyebabkan absenteisme. Juga ada disebut dengan presentisme, jadi orang datang ke kantor, kuliah tapi tidak produktif karena ada sakit,” lanjut Yayi.

Literasi kesehatan menjadi salah satu tema fokus HPU UGM. Di tengah era digital yang kian masif, misinformasi dalam bidang kesehatan menjadi momok serius. Untuk itu, HPU menyediakan sumber informasi kesehatan agar bisa dirujuk oleh civitas akademika Universitas Gadjah Mada atau masyarakat pada umumnya. Beberapa media yang digunakan misalnya kanal  Youtube INAHEALTH dan Website HPU di hpu.ugm.ac.id.

Di samping itu, Fatwa menekankan, selain bertugas menyediakan informasi kesehatan yang cukup, HPU juga harus dapat berkomunikasi secara efektif.

“Misalnya kalau lawan bicara kita tidak bisa berbahasa Indonesia, maka kita gunakan bahasa Jawa. Sukanya pakai apa mereka? kalau suka pakai video, yan bikin video. Kalau sukanya nonton video tapi dikasih buku, ya pingsan mereka,” ujar Fatwa.

HPU UGM memiliki delapan tema kelompok kerja yang meliputi: aktivitas fisik; pola makan sehat; kesehatan mental; literasi kesehatan; zero tolerance narkoba tembakau, dan alkohol; zero tolerance kekerasan, perundungan, dan pelecehan; pembentukan lingkungan hidup sehat, aman, dan ramah bagi difabel; dan kesehatan reproduksi.

Fakultas Hukum UGM merespon upaya HPU menuju kampus sehat dengan mengadakan berbagai program kerja yang mendukung delapan pokja HPU. Beberapa di antaranya sudah diimplementasikan, misalnya mengadakan kegiatan senam, yoga, dan olahraga lainnya guna meningkatkan aktivitas fisik. 

FH UGM juga telah membuka kembali “Kantin Justicia,” yang terletak di basement gedung A agar bisa memenuhi pola makan sehat untuk mahasiswanya. FH UGM juga memfasilitasi dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan mahasiswa untuk melakukan konseling kesehatan mental. 

Dalam meningkatkan literasi kesehatan, FH UGM memiliki wellness center yang menjadi pusat informasi dan bantuan kesehatan di FH UGM. Sementara itu, terkait dengan zero tolerance terhadap kekerasan, perundungan, dan pelecehan, FH UGM telah lama mendirikan pusat kajian Law, Gender, and Society (LGS) yang bergerak di bidang tersebut.

Namun demikian sejauh ini FH UGM belum mengimplementasikan tema kesehatan reproduksi. fh UGM juga belum sepenuhnya menerapkan zero tolerance konsumsi tembakau, narkoba, dan alkohol. Masih terdapat area-area merokok yang disediakan oleh pihak fakultas. Hal ini berbeda halnya dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) yang sudah bebas rokok dengan meniadakan sama sekali area merokok. 

Terakhir, dari segi lingkungan yang aman dan ramah difabel juga diklaim telah diterapkan oleh FH UGM dengan memberikan akses-akses gedung dan perkuliahan yang ramah difabel.

Dalam pemaparannya, Almonika menyoroti bahwa kedepannya jalan untuk mewujudkan kehidupan kampus yang sehat masih cukup terjal. Salah satu kerikil yang dihadapi ialah rendahnya antusiasme mahasiswa Fakultas Hukum menyoal isu-isu ini. Sebagai bukti, dapat dilihat banyaknya kursi kosong dalam seminar tersebut. Selain itu, masih kuat terasa stigma-stigma terhadap orang dengan masalah kesehatan mental di lingkungan kampus. Perlu gagasan, urun rembug, dan uluran tangan bersama agar misi HPU dapat tercapai. 

 

Reporter : Alvin Danu, Candyna Bepa

Penulis : Alvin Danu

Penyunting : Erika

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.