web analytics
KONSTELASI

KONSTELASI

Oleh: Regina Ayu Amara Devi

 

Keinan percaya bahwa setiap orang punya konstelasinya masing-masing.

 

Konstelasi itu terletak jauh di bagian terdalam pikiran manusia, jumlahnya yang ratusan, atau bahkan bisa sampai ribuan maupun jutaan berada di dalamnya dan berpencar membentuk suatu konfigurasi khusus. Konstelasi —sebenarnya Keinan lebih suka menyebutnya rasi— tidak pernah diam meninggalkan pikirannya. 

 

Ketika Keinan sedang mendengarkan penjelasan guru, Rasi Sekolah menggelitik otaknya. Walaupun Keinan suatu saat bisa merasa geli atau terganggu, tetapi Rasi Sekolah hampir selalu membantunya memahami materi dan menjawab soal ujian dengan lancar. Rasi Teman bertugas untuk memastikan agar Keinan berbicara dengan hati-hati dan menjaga lingkaran pertemanannya. Begitu juga Rasi Belajar, Rasi Makan, Rasi Bermain Hp, Rasi Olahraga, dan ribuan rasi atau konstelasi lain yang berdiam diri menunggu gilirannya untuk bersinar.

 

Keinan percaya bahwa setiap orang punya konstelasinya masing-masing, dan setiap konstelasinya mencintai Keinan. Bahkan sampai cintanya, konstelasi itu seringkali berkumpul di bola mata Keinan sehingga kedua matanya seperti dipenuhi dengan bintang-bintang yang berpendar —kalau dari sudut pandang orang lain maka Keinan terlihat seperti berlinangan air mata. Teman-temannya sering berkata, “Kamu mau nangis, ya?” atau terkadang, “Bola matamu kayak bubble tea,” dan beberapa celetukan lain.

 

Akan tetapi, saat ini masalahnya bukan soal bola mata Keinan yang seperti bubble tea. Keinan sudah paham kalau konstelasi setiap orang tersembunyi dan tidak dapat dilihat oleh orang lain. Tapi kenapa sekarang, Keinan bisa melihat konstelasi salah satu teman sekelasnya?

 

“Nina!”

 

Nina adalah anak perempuan yang punya rambut paling panjang dan paling hitam di kelas. Karena dia punya rambut panjang, helaian rambutnya jadi menampar pipi Keinan saat dia menoleh. Yang jadi masalah, rambut Nina saat itu basah tetapi bau tepung terigu, dan Keinan paling tidak suka dengan bau tepung terigu yang tercium pada rambut seseorang.

 

“Iya, kenapa?” Perempuan itu menjawab. Tetapi Keinan tidak tahu apa yang harus dia katakan atau tanyakan soal salah satu konstelasinya yang bocor. Ada sepuluh bintang kecil yang berada di atas kepala Nina, dan sepuluh bintang itu membentuk sebuah rasi yang terlihat seperti kelinci. 

 

Rasi Kelinci? Keinan berpikir. Memangnya di dunia ini ada Rasi Kelinci? Sudah cukup dia menemukan rasi aneh yang ada pada dirinya. Bisa melihat satu rasi bintang seseorang secara kebetulan seperti ini, Keinan jadi sadar kalau konstelasi orang lain jauh lebih nyeleneh dibanding miliknya.

 

Entah apa yang tiba-tiba merasuki pikirannya, Keinan bertanya, “Kamu suka kelinci, ya?” Nina seperti terkejut sejenak. Dahinya mengkerut tetapi ekspresinya masih dapat dikendalikan. Nina tersenyum dan menatap Keinan dengan lembut, “Aku punya kelinci di rumah, sih. Kok bisa tahu?”

 

Keinan kebingungan menjawab pertanyaan itu. Dia bingung apakah harus berkata bahwa dia melihat salah satu konstelasinya —tapi takutnya Nina malah tidak tahu apa itu konstelasi manusia— atau karena Nina punya gigi kelinci sehingga dia terlihat seperti seekor kelinci, atau mungkin karena Nina pernah presentasi di depan kelas mengenai “10 Tips Ampuh Agar Kelincimu Tidak Cepat Mati” saat pelajaran biologi.

 

Keinan memutuskan untuk memilih opsi tentang presentasi Nina dua hari yang lalu. 

 

Untungnya, Nina tidak ambil pusing atau curiga sedikitpun. Mereka berdua jarang berbicara dan kalau bisa dihitung, Keinan dan Nina hanya berinteraksi sebulan sekali yaitu setiap Keinan menagih uang kas —Keinan adalah seorang bendahara kelas yang cukup galak— dan dia suka dengan Nina karena anak itu tidak pernah terlambat membayar maupun bertindak menyebalkan. 

 

Hari itu, Keinan memakai kesempatannya untuk mengorek informasi tentang konstelasi Nina. Obrolan tentang kelinci itu semakin mengalir saat istirahat kedua, karena ternyata Nina memang memelihara tiga ekor kelinci di rumahnya. Keesokan harinya, mereka menjadi lebih sering mengobrol. Keinan menikmati —tetapi juga bingung— saat-saat dengan Nina. Karena setiap kali dia berbicara dengan perempuan ini, konstelasi yang berada di atas kepala Nina selalu berubah-ubah setidaknya setiap satu menit. Meski begitu, Keinan menikmati saat-saat dengan Nina.

 

Sekelas menjadi agak heboh karena dua anak itu menjadi teman dekat. Pasalnya, Nina adalah perempuan yang kalem dan tidak banyak tingkah, sementara Keinan adalah laki-laki yang lumayan kalem dan lumayan banyak tingkah. Nina tidak pernah punya teman, sehingga ketika dia tiba-tiba dekat dengan seseorang seperti ini maka akan kelihatan sekali perbedaannya.

 

Berbicara soal konstelasi Nina, Keinan jadi sedikit tahu akan permasalahannya. Waktu itu, Keinan sempat datang ke rumah Nina untuk mengantar lapis legit buatan ibunya. Rumah Nina hanya ditinggali oleh Nina dan Kupu-kupu. Akan tetapi, Kupu-kupu itu memiliki sayap yang patah dan hanya terbaring lemas di kasur. Lalu ketika memanggil nama Nina, yang muncul adalah Nina yang keluar dari lemari pakaian.

 

Nina menyukai lemari di kamarnya, dan setiap hari dia berdiam diri setidaknya selama dua puluh enam jam dikurangi dua puluh dua jam untuk duduk di dalam lemari. Lemari itu bagaikan kantong ajaib milik Doraemon, karena apapun yang Nina butuhkan saat di rumah sudah tersimpan disana. Nina hanya keluar untuk pergi bersekolah, dan sesampainya di rumah, dia langsung duduk di dalam lemari. Mungkin itu pula penyebab mengapa rasi-rasi milik Nina selalu amburadul dan tidak nyambung. Keinan ingin membantunya, tetapi Nina itu bagaikan sisa-sisa aroma pewangi pakaian yang melekat di dinding mesin cuci. 

 

Maka dari itu, setiap harinya Keinan selalu berusaha untuk mengajak Nina keluar dari lemari. Keinan pada awalnya akan bertanya hal-hal seperti, “Ingin jalan-jalan kemana?” atau “kelincimu aku jadikan sate, ya” agar perempuan itu terdorong untuk keluar. Nina terkadang menolak, tetapi dengan hari demi hari yang sudah terlewatkan, terkadang dia juga mengiyakan. Lalu setiap kali mereka berhasil keluar rumah —kecuali waktu sekolah– Nina selalu berkenalan dengan kupu-kupu baru. Entah itu kupu-kupu yang di sekolah, kupu-kupu di taman dekat komplek perumahannya, atau kupu-kupu yang dibawa oleh Keinan untuk dikenalkan pada Nina. Rasi Teman milik Keinan berkedip-kedip dan bekerja keras membantu Keinan. Begitu juga dengan Nina, setiap kali Nina mendapat kupu-kupu baru, konstelasinya membaik —membaik dalam kategori Keinan adalah ketika konstelasinya tidak berubah setiap satu menit. 

 

Keinan percaya bahwa setiap orang mempunyai konstelasinya masing-masing, dan Nina, adalah orang pertama dan terakhir yang konstelasinya dapat terlihat oleh Keinan. 

 

SELESAI.

Leave a Reply

Your email address will not be published.